Perlahan but pasti semua itu berlalu. Setiap detik, menit, jam berdatangan silih berganti seiring bergantinya roda kehidupan, yang tetap bertahan adalah sang nafas ini yang selalu terpakai untuk sesuatu yang hanya ingin memberikan kebahagiaan dan berempati terhadap yang lainnya. Jikalau jiwa ini terlepas dari raganya hanya ada sudut waktu yang sangat kuinginkan dari Sang Maha Pencipta Alam Semesta yaitu menghadap kepadaNYA dengan segala sesuatunya yang sudah tepat di dalam kebaikan dan kebenaran pada tempatNYA.
Comments